Manusia sebagai bagian mahluk hidup
memiliki ciri-ciri unik sebagai berikut.
1.
Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus,
terutama otaknya sehingga manusia merupakan mahluk yang
cerdas dan bijaksana (homo sapiens). Dengan kelebihan kemampuannya dalam
berpikir, manusia melakukan sesuatu dalam wujud budaya manusia yang
kemudian diikuti budaya lain berupa tindakan/perilaku yang sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di masyarakat.
2.
Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat,
yakni adanya zat yang masuk dan ada yang keluar.
3.
Memberikan tanggapan terhadap rangsangan
dari dalam dan luar.
4.
Memiliki potensi untuk berkembang biak.
5.
Tumbuh dan bergerak.
6.
Berinteraksi dengan lingkungannya, artinya
:
a)
Manusia dapat membuat alat-alat dan
menggunakannya sehingga disebut sebagai manusia kerja (homo faber).
Contoh: diciptakannya mikroskop untuk melihat benda kecil, teropong untuk
melihat benda jauh, Radio, TV, telepon untuk media
komunikasi.
b)
Manusia dapat berbicara (homo longuen)
sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui
bahasa kepada manusia lainnya.
c)
Manusia dapat bermasyarakat (homo
socius), tidak bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum
rimba, “siapa yang kuat dialah yang berkuasa”
d)
Manusia dapat mengadakan usaha dengan
menggunakan dasar ekonomi (homo aeconomicus).
7.
Bila tiba saatnya, manusia pasti akan
mati. Oleh karena itu, manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki
kemampuan/kekuatan lebih hebat dari mansuia sehingga menjadikannya manusia
memiliki keyakinan/kepercayaan atau beragama (homo religieus)
Kelebihan manusia adalah rohaninya,
yakni akal budi dan kemauannya yang sangat kuat sehingga ia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Contohnya, manusia dapat membuat
pesawat ulang alik untuk pergi ke planet lain, dapat membuat nuklir untuk sumber
energi yang sangat kuat dan sebagainya. Akal budi dan kemauan yang sangat kuat
inilah yang merupakan sifat unik manusia.
Mitos dan Rasa Ingin Tahu Manusia
Manusia selalu merasa ingin tahu, maka ia
akan selalu mencari jawaban rasa ingin tahunya terutama terhadap fenomena
(gejala) alam. Perkembangan lebih lanjut dari rasa ingin tahu
manusiaadalah untuk memenuhi kebutuhan non-fisik atau kebutuhan alam pikirannya.
Untuk memuaskan alam pikirannya, manusia mereka-reka sendiri jawabannya.
Berdasarkan sejarah perkembangan manusia,
menurut August Comte membagi menjadi tiga tahap, yaitu : (1) tahap teologi atau
tahap metafisika, (2) tahap filsafat, dan (3) tahap positif atau tahap ilmu.
Mitos termasuk dalam tahap teologi atau
tahap metafisika. Mitologi berarti pengetahuan tentang mitos yang
merupakan kumpulan cerita-cerita mitos. Manusia menyusun mitos untuk mengenal
realita atau kenyataan, yakni pengetahuan yang tidak obyektif melainkan
subyektif. Mitos diciptakan untuk memuaskan rasa ingin tahu manusia untuk
menjawab keterbatasan manusia tentang alam. Dalam alam pikiran mitos, rasio
atau penalaran belum terbentuk, yang bekerja hanya daya khayal, intuisi atau
imajinasi. Menurut van Peursen mitos adalah suatu cerita yang memberikan
pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Cerita itu dapat
ditularkan, dapat pula diungkapkan melalui tari-tarian, pementasan wayang,
sendratari, drama dan sebagainya.
Secara garis besarnya, mitos dibedakan
menjadi tiga bagian, yaitu :
A. Mitos
sebenarnya
Manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan
imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, meskipun belum tepat. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan pengetahaunnya sehingga untuk hal tersebut orang
mengaitkan dengan tokoh tertentu atau dewa-dewa.
Contoh :
Pelangi dianggap sebagai selendang bidadari
atau naga yang sedang meminum air. Jadi muncul pengetahuan baru yaitu bidadari
dan naga.
Gempa bumi diduga terjadi karena naga yang
sedang memegang bumi bergeser dari tempatnya sehingga bumi bergetar.
Gerhana bulan dianggap sebagai kejadian bulan
dimakan raksasa kala rahu (raksasa hanya memiliki kepala
saja) sehingga orang-orang memukul kentongan agar bulan tidak habis dimakan.
Bunyi guntur dianggap sebagai kereta
para dewa yang sedang melintas di angkasa.
B. Cerita
Rakyat
Mitos yang berupa cerita rakyat adalah cerita yang
mengisahkan peristiwa penting berkenaan dengan kehidupan manusia yang
disampaikan dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Contoh : Jaya Prana dari daerah Buleleng (Bali), Lutung
Kasarung dari daerah Pasundan, Timun Emas dari daerah Jawa Tengah.
C. Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang seorang tokohnya
dikaitkan dengan nama suatu daerah. Apakah tokoh tersebut pernah ada atau
tidak, namun tokoh tersebut dihubungkan dengan apa yang terdapat di suatu
lingkungan, sebagai bukti kebenaran suatu legenda.
Contoh : Sangkuriang dikaitkan dengan Gunung Tangkuban
Perahu di Jawa Barat.
Pada jaman dahulu mitos sangat berpengaruh,
bahkan sampai saat inipun kepercayaan terhadap mitos masih belum sepenuhnya
hilang. Pencarian jawaban atas masalah seperti itu belum dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Beberapa hal sebagai penyebab
timbulnya mitos antara lain :
1)
Keterbatasan pengetahuan manusia
Karena keterbatasan pengetahuan manusia maka mereka
mencoba mereka-reka dengan khayalan dan imajinasinya untuk memperoleh
jawaban atas permasalahan tersebut. Pengetahuan yang diperoleh dan belum tentu
kebenarannya kemudian diceritakan kembali kepada orang lain atau generasi
berikutnya.
2)
Keterbatasan penalaran manusia
Manusia pada awalnya memang mampu berpikir, namun
pemikirannya belum terlatih. Pemikiran dapat benar dan dapat pula salah. Dengan
perkembangan pemikiran manusia lama kelamaan pemikiran yang salah akan
ditinggalkan orang, sedangkan yang benar akan terus bertahan sampai ada
kebenaran baru yang muncul.
3)
Keingintahuan manusia yang telah dipenuhi
untuk sementara
Kebenaran memang harus dapat diterima oleh akal, tetapi
sebagian lagi dapat diterima secara intuisi, yakni penerimaan atas dasar kata
hati tentang sesuatu yang benar. Kata hati yang irasional dalam kehidupan
mayrakat awam sudah dapat diterima sebagai suatu kebenaran atau pseudo
science.
4)
Keterbatasan alat indera manusia
Keterbatasan indra manusia membuat manusia mencari
jalan pintas untuk memperoleh jawaban.
Puncak hasil pemikiran mitos terjadai pada
zaman Babylonia yakni ±700-600 SM. Orang-orang Babylonia berpendapat bahwa
alam semesta itu sebagai ruangan setengah bola dengan Bumi datar sebagai
lantainya, sedangkan langit-langit dengan bintang merupakan atapnya. Namun,
yang menakjubkan adalah mereka telah mengenal ekliptika yaitu
suatu bidang edar matahari dan telah menetapkan perhitungan satu tahun yaitu
satu kali matahari beredar sampai ke tempat semula yakni selama 365,25 hari.
Horoskop atau ramalan nasib manusia berdasarkan perbintangan seperti Virgo,
Sagitaurus, Scorpio, Pisces, Leo dan sebagainya, yang sampai saat ini masih
dipercaya banyak orang juga berasal dari Babylonia.
Pengetahuan orang-orang Babylonia ini
setengahnya berasal dari hasil pengamatan atau pengalaman, namun setenaghnya
berupa dugaan, imajinasi, kepercayaan atau mitos. Pengetahuan demikian dapat
dianggap sebagai pseudo science yang artinya mirip sains
tetapi bukan sains.
Sejarah Perkembangan Ilmu dari Zaman
Pra-sejarah sampai Zaman Kontemporer
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini tidak terjadi secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap
atau evolutif. Oleh karena itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau
tidak mau kita harus membagi atau mengklasifikasikan secara periodik.
Setiap periode memiliki ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
a. Zaman
Pra-Yunani Kuno (Abad XV – VII SM)
Zaman pra-Yunani Kuno dalam sejarah
peradaban manusia, yaitu zaman ketika manusia belum mengenal peralatan seperti
yang kita pakai sekarang. Pada zaman ini manusia masih menggunakan batu sebagai
peralatan. Adapun sisa peradaban manusia yang ditemukan pada zaman ini antara
lain seperti : peralatan dari batu, tulang belulang hewan, sisa beberapa
tanaman, gambar-gambar di gua-gua, tempat-tempat penguburan dan tulang belulang
manusia purba.
Pada zaman ini ditemukan alat-alat yang
bentuknya mirip satu sama lain, misalnya kapak sebagai alat pemotong dan
pembelah, alat dari tulang yang menyerupai jarum untuk menjahit, dll.
Benda-benda tersebut terus mengalami perbaikan dan kemajuan akibat proses trial
and error dan uji coba yang dilakukan manusia yang memakan waktu lama.
Melalui proses ini juga manusia menemukan bahan atau materi yang dianggap baik
atau kuat untuk membuat peralatan-peralatan tertentu. Antara abad XV sampai VI
SM manusia telah menemukan besi, tembaga dan perak untuk membuat
peralatan-peralatan.
Evolusi ilmu pengetahuan dapat dilihat
melalui sejarah perkembangan pemikiran yang terjadi di Yunani, Babylonia,
Mesir, Cina, Timur Tengah (peradaban Islam), dan Eropa, dimana perkembangan terhadap
teknik yang diterapkan di Eropa, Cina pada abad XV SM telah mengembangkan
teknik peralatan perunggu, peralatan besi sebagai perangkat perang dikenal pada
abad V SM. India memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan matematika
dengan penemuan sistem bilangan desimal, pemikiran Budhisme yang diadopsi oleh
Raja Asoka telah menyumbangkan sistem bilangan yang menjadi titik tolak
perkembangan sistem bilangan pada zaman modern.
Salah satu ciri pada zaman ini adalah
warisan pengetahuan berdasarkan know how yang dilandasi
pengalaman empiris. Data-data tertulis yang ada pada masa ini
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.
Suatu peristiwa yang dilukiskan dalam
bentuk gambar-gambar.
b.
Gambar-gambar itu kemudian disederhanakan
dan diberi bentuk tertentu yang disebut pictographic writing.
c.
Peningkatan ke tingkat
yang lebih abstrak melalui suku-suku kata yang diberi tanda-tanda tertentu.
d.
Tingkat yang paling
tinggi adalah abjad.
Pada masa ini kemampuan berhitung ditempuh dengan cara one
to one corespodency atau map process, hal ini menyerupai
anak-anak yang belajar berhitung dengan jari-jarinya. Selain itu manusia sudah
mulai memperhatikan keadaan alam sebagai suatu proses alam sehingga
lama-kelamaan mereka memperhatikan dan menemukan hal-hal berikut :
a.
Gugus bintang di
langit sebagai suatu kesatuan sekarang dikenal dengan nama zodiak.
b.
Kedudukan matahari dan
bulan pada waktu terbit dan tenggelam bergerak dalam rangka zodiak tersebut.
c.
dikenal
bintang-bintang yang bergerak diantara gugusan tadi, ditemukan planet-planet.
d.
Waktu bulan kembali pada bentuknya yang
sama antara 28-29 hari
e.
Timbul dan tenggelam matahari di cakrawala
yang berpindah-pindah dan diperlukan ± 365 hari sebelum kembali kedudukan
semula
f.
Ketika matahari timbul dan tenggelan
sebanyak 365 kali, bulan mengalami perubahan sebanyak 12 kali
g.
Ditemukan beberapa gejala alam, seperti
gerhana
Zaman pra-Yunani Kuno ini ditandai oleh lima kemampuan
sebagai berikut :
- Know
how dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman
- Pengetahuan
yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap
receptive mind
- Kemampuan
menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakan perkembangan
pemikiran manusia ke tingkat abstraksi
- Kemampuan menulis, berhitung, dan menyusun kalender
yang didasarkan atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan
- Kemampuan meramalkan suatu peristiwa berdasarkan
peristiwa-peristiwa sebelumnya
b. Zaman Yunani Kuno (Abad VII-II SM)
Pada zaman ini dipandang sebagai zaman keemasan filsafat karena
pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya. Pada masa ini, Yunani dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat
karena tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. bangsa Yunani yang tidak
menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap menerima begitu saja, tetapi
menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis sehingga sikap
kritis ini menjadikan bangsa Yunani sebagai ahli pikir terkenal sepanjang masa. Adapun
beberapa tokoh yang terkenal pada masa ini antara lain :
1. Thales
Menurut Thales, asal alam semesta itu adalah air karena tidak
ada kehidupan tanpa air. Munculnya persoalan tentang asal alam semesta ini
didorong oleh tiga alasan yaitu :
a. Persoalan tersebut merupakan suatu pertanyaan yang terus
menerus dipersoalkan dan dipandang sebagai persoalan abadi.
b. Pertanyaan yang diajukan Thales tersebut menimbulkan
suatu konsep baru, yaitu suatu hal tidak begitu saja ada, tetapi terjadi dari sesuatu.
c. Pertanyaan demikian hanya dapat muncul dalam pemikiran
kalangan tertentu, bukan hanya dari masyarakat awam tetapi masyarakat
intelektual yang berpikir lebih maju.
2. Pythagoras
Pythagoras dikenal sebagai filsuf dan juga ahli ilmu ukur ia
juga lebih dikenal dengan penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Adapun
penemuannya itu antara lain :
a. Hukum atau dalil pythagoras yaitu a2 +
b2 = c2 yang berlaku bagi setiap segitiga siku-siku.
b. Semacam teori
tentang bilangan, antara lain pembagian antara bilangan genap dan bilangan
ganjil.
c. Pembentukan benda
berdasarkan segitiga-segitiga, segiempat-segiempat, segilima-segilima dan
sebagainya.
d. Hubungan antara
nada dengan panjang dawai.
3. Herakleitos
Herakleitos berpendapat bahwa api merupakan asas pertama yang
merupakan dasar segala sesuatu yang ada karena menurutnya api adalah lambang
perubahan, dengan adanya api kayu atau bahan apa saja berubah menjadi abu.
Herakleitos berpendapat bahwa dalam dunia alamiah tidak ada sesuatu pun yang
tetap, tidak ada sesuatu apapun yang dianggap definit atau sempurna.
4. Parmenides
Parmenides adalah filsuf pertama yang mempratekkan cabang
filsafat yang disebut “metafisika”. Pendapat parmenides yang terkenal adalah
yang ada, ada dan yang tidak ada, tidak ada.
5. Socrates
(470-399 SM)
Sumber utama untuk menentukan pemikirannya yang dikenal melalui
dialog-dialog adalah muridnya yang bernama plato. Dalam sejarah umat manusia,
Sokrates merupakan contoh istimewa selaku filsuf ynag jujur serta berani.
Keaktifannya dapat dibandingkan dengan pekerjaan bidan. Dia tidak menolong
orang bersalin, melainkan membidani jiwa-jiwa. Metode ini dikenal dengan Maicutike
Telehne (Ilmu Kebidanan) yaitu suatu metode dialektiva untuk melahirkan
kebenaran.
6. Democritus
(460 – 370 SM)
Democritus dikenal sebagai Bapak Atom pertama yang
memperkenalkan konsep atom bahwa alam semesta ini sesungguhnya terdiri atas
atom-atom. Atom adalah materi terkecil, yang tidak dapat dibagi-bagi lagi.
Pemikiran Democritus tentang atom mengandung sifat-sifat seperti berikut ini :
a.
§ Konsep
materialistik – monistik
b.
Artinya, atom merupakan sekadar materi yang
tidak didampingi apapun karena sekelilinggnya hampa
c.
§ Konsep
dinamika perkembangan
d.
Artinya, segala
sesuatu selalu berada dalam keadaan bergerak sehingga berlaku prinsip dinamika
e.
§ Konsep
yang bersifat murni alamiah
f.
Artinya, pergerakan
atom itu bersifat intrinsik, primer, tanpa sebab, dan tidak dipengaruhi oleh
sesuatu di luar dirinya.
g.
§ Bersifat
kebetulan
h.
Artinya pergerakan itu
terjadi tanpa tujuan sehingga benturan-benturan yang terjadi tidak beraturan,
dan tidak mengandung tujuan-tujuan tertentu.
7. Plato
(427 – 347 SM)
Plato adalah filsuf yang pertama kali membangkitkan persoalan
Being (hal ada) dan mempertentangkannya dengan becoming (hal menjadi). Plato
menemukan bahwa becoming yakni dunia berubah, tidak memuaskan atau tidak
memadai sebagai objek pengetahuan karena bagi plato setiap bentuk pengetahuan
bersesuaian dengan suatu jenis objek. Sedangkan being bagi plato dibentuk oleh
dunia yang merupakan pola-pola dari segala sesuatu yang dapat diinderawi,
sedangkan ide-ide itu secara kodrati bersifat kekal dan abadi. Alasan Plato
membedakan Being dan becoming adalah sebagai cara untuk mencari dasar kebenaran
pengetahuan. Tujuan utama filsafat menurut Plato adalah penyelidikan pada
entitas, seperti apa yang dimaksudkan dengan keadilan, kecantikan, cinta,
hasrat, kesamaan, dan kesatuan (White, 1987;14). Plato yang mengangkat problem
the one and the many melihat bahwa kedua hal ini, kesatuan dan keanekaragaman,
terpisah menjadi dua dunia yaitu dunia ide dan dunia bayangan. Plato juga
memperhatikan ilmu pasti sebagai peninggalan pythagoras sebab ada hubungan yang
erat antara kepastian matematis dengan kesempurnaan ide.
8. Aristoteles
(384 – 322 SM)
Aristoteles adalah murid Plato yang
meneruskan dan sekaligus menolak pandangan Plato. Ajaran Aristoteles dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga bidang yaitu :
1. Metafisika
Aristoteles membahas
metafisika, istilah metafisika itu sendiri baru diperkenalkan oleh Andronikus
ketika mengelompokkan ajaran-ajaran Aristoteles, sebagai filsafat pertama dan
menganggapnya sebagai prinsip pertama yang mendasari tugas ilmiah. Konsep self-evidence merupakan
penjelasan atas materi tertentu yang tidak dicari pada sesuatu yang lain,
tetapi dapat ditemukan hanya di dalam pemikiran itu sendiri.
Lingkup metafisika
dibedakan dari bidang ilmu pengetahuan lain. Metafisika adalah studi tentang
“ada sebagai ada” (being as being). Kita mempelajari karakteristik,
yakni ada yang mencakup segala sesuatu hal yang memiliki karakteristik
tertentu. Jadi metafisika lebih komprehensif dan lebih fundamental daripada
ilmu pengetahuan. Metafisika juga mempelajari prinsip-prinsip umum yang
mendahului ilmu pengetahuan (White 1987 : 32).
2.
Logika
Logika Aristoteles
disusun dalam sebuah buku untuk menjelaskan cara menarik kesimpulan secara
valid didasarkan pada susunan pikir (Syllogisme). Silogisme merupakan
suatu bentuk jalan pemikiran yang bersifat deduktif yang kebenarannya pasti.
Pada dasarnya silogisme terdiri atas tiga pernyataan, yaitu :
Premis mayor sebagai pernyataan pertama yang mengemukakan hal umum yang telah
diakui kebenarannya
i.
Premis minor sebagai
pernyataan kedua yang bersifat khusus dan lebih kecil lingkupnya daripada
premis mayor
ii.
Kesimpulan atau
konklusi yang ditarik berdasarkan kedua premis tersebut.
Contoh :
Semua mahluk hidup pasti mati
Manusia termasuk mahluk hidup
Manusia juga pasti akan mati
3. Biologi
Pada bidang ini, Aristoteles mementingkan aspek
pengamatan sebagai suatu sarana untuk membuktikan kebenaran sesuatu hal terutama dalam ilmu-ilmu empirik. Misalnya : dalam
embriologi, ia melakukan pengamatan (observasi) perkembangan telur ayam sampai
terbentuknya kepala ayam.
d. Pertengahan (Abad II-XIV M)
Zaman pertengahan (Midle Age) ditandai dengan tampilnya
para theolog di bidang ilmu pengetahuan. Para ilmuannya hampir
semua adalah para theolog sehingga aktivitas ilmiah terkait
dengan aktivitas keagamaan. Peradaban dunia Islam, terutama pada zaman Bani
Umayyah telah menemukan suatu cara pengamatan astronomi pada abad VII Masehi,
dan pada abad VIII masehi telah mendirikan sekolah kedokteran dan astronomi.
Pada zaman keemasan kebudayaan Islam telah mendirikan penerjemahan berbagai
karya Yunani. Bahkan Khalifah Al-Makmur telah mendirikan Rumah Kebijaksanaan (House
of Wisdom) pada abad IX Masehi. Al-Khawarizmi menyusun buku aljabar tahun
825 M, ia juga menulis buku tentang perhitungan biasa (Arithmetics) yang
menjadi pembuka jalan penggunaan cara desimal di Eropa untuk menggantikan
tulisan Romawi. Omar Khayam (1043 – 1132) menemukan pemecahan persamaan pangkat
tiga berdasarkan planemetri dan potongan-potongan kerucut.
Sekitar tahun 600-700 M kemajuan ilmu pengetahuan berada di
peradaban dunia Islam. Di bidang kedokteran muncul nama-nama
terkenal, seperti Al-Razi (850-923) dan Ibnu Sina (980-1077) yang menulis
buku-buku kedokteran (Al-qanum). Rhazas mengarang Encyclopedia ilmu kedokteran
yang berjudul contenens. Abu’l Qasim menulis ensiklopedia kedokteraan yang
menelaah ilmu bedah, serta peralatan yang dipakai pada masa itu. Ibnu Rushd
menerjemahkan dan mengomentari karya-karya Aristoteles. Al Idris telah membuat
70 peta dari daerah yang dikenal pada masa itu. Sumbangan sarjana Islam dapat diklasifikasikan
ke dalam tiga bidang:
a.
Menerjemahkan
peninggalan bangsa Yunani dan menyebarluaskannya sehingga dapat dikenal dunia
Barat seperti sekarang ini.
b.
Memperluas pengamatan
dalam lapangan ilmu kedokteran, obat-obatan, astronomi, ilmu kimia, ilmu bumi
dan ilmu tumbuh-tumbuhan.
c.
Menegaskan sistem
desimal dan dasar-dasar ajabar.
Perhubungan antara Timur dan Barat selama Perang Salib sangat
penting untuk perkembangan kebudayaan Eropa karena pada waktu ekspansi bangsa
Arab telah mengambil alih kebudayaan Byzantium, Persia, dan Spanyol sehingga
tingkat kebudayaan Islam jauh lebih tinggi daripada kebudayaan Eropa. Sekitar
abad XIV pada zaman Dinasti Yuan (1260-1368) pengaruh Islam di Cina ditandai
oleh Jamal Al-Din yang mendirikan observatorium. Ikhtiyar Al-Din yang merancang
pembangunan istana raja di laut utara Beijing.
e. Zaman Renaissance (Abad XIV – XVII M)
Berakhirnya abad pertengahan diikuti dengan munculnya Zaman Renaissance pada
abad 14-17 M kataRenaissance berarti kelahiran kembali. Zaman
Renaissance merupakan zaman peralihan ketika kebudayaan dari abad pertengahan
mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern. Pada zaman Renaissance
manusia pada masa ini pemikirannya mulai bebas dan berkembang. Pada zaman ini
manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri. Pada Zaman Renaissance ilmu
pengetahuan sudah berkembang. Berkembangnya ilmu pengetahuan modern dari
tokoh-tokoh berikut
1. Roger Bacon (1214-1294)
Roger Bacon berpendapat bahwa pengalaman
merupakan landasan utama diawal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan,
beliau juga menganjurkan pengalaman sebagai basis ilmu pengetahuan
2. Copernicus (1473 – 1543)
Penemuan Copernicus dikenal sebagai prinsip
heliosentris. Copernicus berpendapat bahwa bumi dan planet semuanya
mengelilingi matahari sehingga matahari menjadi pusat (heliosentris).
3. Tycho Brahe (1546-1601)
Tycho Brahe pada masa ini
menemukan benda-benda angkasa. Ia membuktikan bahwa benda-benda angkasa
tersebut terapung bebas dalam ruang angkasa.
4. Johannes Keppler (1571-1630)
Johannes Keppler seorang ahli matematika ia
merupakan asisten Tycho Brahe. Johannes Keppler melanjutkan penelitian Brahe
yaitu tentang gerak benda-benda angkasa.
5. Galileo Galilei (1546-1642)
Galileo pada masa ini menciptakan sebuah
teropong bintang yang terbesar. Teropong ini dapat mengamati beberapa peristiwa
angkasa secara langsung.
f. Zaman Modern
(Abad XVII-XIX M)
Zaman modern sudah mulai ada pada abad 14 yaitu pada masa zaman
Renaissance zaman modern ini muncul dengan adanya penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan ini berarti ilmu pengetahuan berkembang dengan baik pada masa ini.
Adapun tokoh-tokoh pada zaman modern ini adalah sebagai berikut.
1. Rene Descrates (1596-1650)
Rene Descrates
merupakan bapak filsafat modern dan ia juga seorang ahli ilmu pasti penemuannya
dalam ilmu pasti ialah sistem koordinat yang terdiri dari garis lurus X yang
letaknya horizontal disebut axis atau sumbu X dan garis lurus Y yang letaknnya
tegak lurus pada sumbu X disebut ordinat atau sumbu Y.
2. Isaac Newton (1643-1727)
Penemuan Isaac Newton
adalah dalam tiga bidang yaitu
a. Teori Gravitasi
Teori gravitasi
menerangkan bahwa planet-planet tidak bergerak lurus, tetapi mengikuti lintasan
elips karena adanya gravitasi.
b.
Perhitungan kalkulus
adalah hubungan antara X dan Y jika X bertambah maka Y juga bertambah.
c.
Optika atau mengenai
cahaya jika cahaya matahari dilewatkan sebuah prisma sehingga asli yang
terlihat homogen menjadi terbias antara merah sampai ungu menjadi pelangi.
3. Charles Darwin
Charles Darwin
berpendapat bahwa mahluk hidup yang dapat menyesuaikan diri akan memiliki peluang
yang lebih besar untuk bertahan hidup lebih lama dan sebaliknya pendapatnya ini
dikenal dengan teori evolusi.
4. J.J. Thompson (1897)
J.J. Thompson
menemukan elektron sehingga dengan penemuan ini runtuhlah pendapat yang
menganggap bahwa atom adalah materi yang terkecil. Penemuan ini juga membuka
jalan bagi pengembangan Fisika Nuklir. Hal ini dapat mengubah bermacam-macam
atom di laboratorium juga ditemukan bagian dari atom, seperti elektron, praton,
neutron, meson, dll.
g. Zaman Kontemporer (abad XX- sekarang)
Pada zaman ini, bidang fisika menempati kedudukan yang paling
tinggi diantara ilmu-ilmu khusus yang dibicarakan oleh para filsuf. Menurut
Trout (1993), fisika dipandang sebagai dasar ilmu pengetahuan yang subjek
materinya mengandung unsur-unsur fisika dengan filsafat secara historis
menurutnya terlihat dalam dua cara yaitu :
a)
Diskusi filosofis
mengenai metode-metode fisika, dan dalam interaksi antara pandangan substansial
tentang fisika, misalnya tentang materi, kuasa, serta konsep ruang dan waktu.
b)
Ajaran filsafat
tradisional yang menjawab fenomena tentang materi, kuasa, serta ruang dan
waktu.
Pada abad XX fisikawan termasyur adalah Albert Einstein.
Ia menyatakan bahwa alam itu tak berhingga besarnya dan tak terbatas. Akan
tetapi, juga tidak berubah status totalitasnya atau bersifat statis dari waktu
ke waktu. Pada tahun 1929 seorang fisikawan lain Hubble yang menggunakan
teropong bintang terbesar di dunia melihat galaksi-galaksi di sekeliling kita.
Galaksi-galaksi tersebut tampak menjauhi bumi. Berdasarkan perhitungan mengenai
perbandingan jarak dan kelakuan gerak masing-masing galaksi yang teramati para
fisika kontemporer (Gamow, Alpher, Herman) menarik kesimpulan bahwa semua
galaksi di jagad raya ini semula bersatu padu dengan galaksi kita, Bima Sakti.
Selain teori mengenai fisika, teori alam semesta dan lain-lain,
maka zaman kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi canggih
seperti mulai penemuan komputer, berbagai satelit, internet dan lain
sebagainya. Disamping itu juga mengalami kemajuan yang pesat sehingga terjadi
spesialisasi-spesialisasi ilmu yang semakin tajam.
Sejarah Perkembangan IPA
Dengan bertambah majunya alam pikiran dan
makin berkembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak
pertanyaan tanpa mengarang mitos. Berkat pengamatan yang sistematis, kritis dan
makin bertambahnya pengalaman yang diperoleh, lambat laun manusia berusaha
mencari jawab secara rasional. Dalam menyusun pengetahuan, kaum rasionalis
menggunakan penalaran deduktif dan penalaran induktif.
Penalaran deduktif ialah cara berpikir yang bertolak
belakang dari pernyataan yang bersifat umum untuk menarik simpulan yang
bersifat khusus. Sedangkan penalaran induktif (empiris) ialah cara berpikir
dengan menarik simpulan umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat
khusus.
Karena himpunan pengetahuan yang diperoleh
dari penalaran deduktif dan induktif tidak dapat diandalkan sebagai ilmu
pengetahuan maka muncullah ilmu yang secara teoretis didapat dari pengamatan
dan eksperimentasi terhadap gejala-gejala alam. Konsep itu disebut Ilmu Pengetahuan
Alam.
Metode Ilmiah dan Implementasinya
Pengetahuan tentang mitos, ramalan nasib
berdasarkan perbintangan bahkan percaya adanya dewa diperoleh dengan cara
berprasangka, berintuisi dan coba-coba (trial and error)
Suatu pengetahuan dapat dikatakan pengetahuan
yang ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat antara lain; objektif, metodik,
sistematik dan berlaku umum. Salah satu syarat ilmu pengetahuan tersebut harus
diperoleh melalui metode ilmiah. Kriteria metode ilmiah yang digunakan dalam
penelitian antara lain harus berdasarkan fakta, bebas prasangka, menggunakan
prinsip-prinsip analisis, hipotesis, berukuran objektif serta menggunakan
teknik kuantitatif atau kualitatif.
Alur berpikir yang mencakup metode ilmiah
dapat dijabarkan dalam langkah-langkah yang mencerminkan tahapan kegiatan
ilmiah. Kerangka berpikir ilmiah pada dasarnya terdiri dari langkah-langkah
operasional metode ilmiah, yaitu perumusan masalah, penyusun kerangka berpikir,
pengajuan hipotesis, perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan penarikan
simpulan.
Metode ilmiah mempunyai keterbatasan maupun
keunggulan. Keterbatasan metode ilmiah adalah ketidaksanggupannya menjangkau
untuk menguji adanya Tuhan, membuat kesimpulan yang berkenan dengan baik dan
buruk atau sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang seni dan
keindahan. Sedangkan keunggulannya, antara lain:
- mencintai
kebenaran yang objektif dan bersikap adil;
- kebenaran
ilmu tidak absolut sehingga dapat dicari terus-menerus;
- mengurangi
kepercayaan pada tahayul, astrologi maupun peruntungan, dan lain-lain.
Peranan matematika terhadap IPA sangat besar,
karena matematika merupakan alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan
menghadapi lingkungan hidupnya. Contoh pada zaman modern ini, pembuatan
mesin-mesin, pabrik bahkan perjalanan ke ruang angkasa.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terbagi menjadi
IPA kualitatif dan IPA kuantitatif. IPA kualitatif hanya mampu menjawab
pertanyaan tentang hal-hal yang bersifat aktual, sedangkan IPA kuantitatif
adalah IPA yang dihasilkan oleh metode ilmiah yang didukung oleh data
kuantitatif dengan menggunakan statistik.
Sumber:
https://massofa.wordpress.com
http://tutariituantok.blogspot.co.id
Posting Komentar